RESENSI NOVEL (Harry Potter 7)
Judul Novel : Harry Potter and The Deathly Hallows
( Harry Potter dan Relukui Kematian )
Nama Penulis : Joanne Kathleen Rowling
Alih Bahasa : Listiani Srisanti
Tahun Terbit : 2008
Nama Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 999 Halaman
ISBN -10 : 979-22-3349-0
ISBN -13 : 978-979-22-3349-0
Membaca merupakan suatu kegiatan yang mengasyikan bagi sebagian orang tertentu malahan membaca dijadikan sebagai suatu kebutuhan. Namun bagi beberapa orang membaca merupakan kegiatan yang membosankan. Tetapi hal ini berbeda jika kita lihat dari pembaca novel best seller ini. Pembacanya tidak merasa bosan hingga menyelesaikan novel setebal 999 halaman. Ternyata kemauan dan minat pembaca tidak seburuk yang kita duga, saat ini diperkirakan terjadi krisis motivasi membaca di kalangan masyarkat, orang-orang lebih suka menonton atau namun tidak untuk novel yang satu ini.
Penulis buku ini adalah seorang ibu rumah tangga yang telah melahirkan berbagai buku best seller. Ketujuh novel berserinya mendapat berbagi macam penghargaan dari berbagai negara, sehinga terbitnya novel terakhir ini sangat dinantikan oleh para pencintanya. Novel karya penulis yang jenius ini telah dialih bahahasakan dalam 56 bahasa di seluruh dunia.
Sinopsis :
Harry Potter seorang penyihir muda yang merupakan tokoh utama yang berjuang untuk menghadapi musuh besarnya Lord Voldemort / Pangeran Kegelapan (seorang penyihir jahat yang sangat kejam dan ia telah membunuh kedua orang tua Harry). Kau-Tahu-Siapa yang merupakan sapaan khusus untuk Lord Voldemort, penyihir hitam tersebut telah bangkit kembali dan hendak membunuhnya serta mengusai dunia sihir. Setelah Kementrian sihir jatuh ke tangan musuh besarnya Harry pun harus hidup dalam pelarian. Ia hidup dan terus menerus bersembunyi hingga menemukan cara untuk mengatasi masalah ini. Harry di beri tugas oleh Kepala Sekolahnya Albus Dombledore yang telah tiada untuk mencari ketujuh Horucx yang merupakan kunci kematian Lord Voldemort. Ada ramalan yang mengatakan bahwa tidak ada yang bisa hidup diantara keduanya, karena keduanya harus saling membunuh satu sama lain. Di mulailah pencarian Harry bersama kedua sahabatnya Ron Weasly dan Hermione Granger untuk menemukan rahasia yang dimaksud untuk menyelamatkan dunia sihir. Petualangan yang menakjubkan dan fantasis yang mereka alami, dari suka duka, letihnya dalam pelarian yang terus di buru oleh para Pelahap Maut yang merupakan kaki tangan Voldemort, serta misteri-misteri lain yang belum terpecahkan, mengenai apa rahasia di balik Tongkat Sihir Elder, Kematian Ariana, dan kisah misterius Albus Dombledore yang berliku serta kisah relikui kematian antara Harry Potter dan musuh besarnya Lord Voldemort.
Penulis mampu menceritakan kisah ini dengan jenius, menarik, unik dan sangat mengesankan. Dari kata-kata demi kata yang benar-benar mampu membimbing kita untuk merasakan dunia yang ia ciptakan hingga kita mampu terjun dan masuk ke dalam dunia fantasi yang di paparkan penulis.
Keunggulan :
Dari segi terjemahan novel ini sudah memiliki kwalitas yang baik, saat membaca kita tidak merasakan kesulitan karena sudah sesuai dengan Bahasa Indonesia, kita bisa memahami maksud dan tujuan penulis. Selanjutnya mengenai kemasan novel ini sudah di adaptasikan dengan menarik, dari gambaran ilustrator yang melukiskan tokoh utama di cover depan dengan warna kuning genteng yang dipadukan dengan warna hitam yang apik. Novel dengan 2 jenis cetakan ini yaitu hard cover dan soft cover, memang sangat dinanti-nantikan di kalangan pencintanya sejak sebelum hari penerbitan sudah banyak orang yang memesan jauh-jauh hari karena takut ketinggalan seri terakhir novel best seller ini.
Novel ini cocok bagi anak-anak maupun dewasa, semua kalangan yang memiliki hobi membaca dan ketertarikan pada sebuah narasi yang benar-benar fantasis dan mengagumkan.
Kelemahan :
Tetapi, jika kita tidak pernah dan tidak mengetahui cerita atau dari seri terdahulunya terkadang kita tidak bisa untuk memahami maksud dan tujuan apa yang disajikan oleh penulis, karena banyak terdapat kata-kata maupun istilah yang ditulis penulis tidak kita pahami atau kita ketahui. Jadi, seseorang akan memdapat kesulitan jika tidak membaca edisi sebelumnya. Belum lagi tebalnya halaman yang menjadi faktor untuk membuat rasa enggan bagi pembaca yang baru mau memulai membaca. Tetapi, jika kita telah membacanya ada dorongan dari dalam diri untuk membacanya hingga selesai karena ketertarikan dengan akhir dan bagiamana cerita selanjutnya dan bagaimana kisah perjalanan mengesankan penyihir muda ini.
0 komentar:
Posting Komentar